Skip to main content

Cara Berbakti Kepada kedua Orang Tua yang Jauh

Cara Berbakti Anak Yang Jauh Dari Orang Tua

Cara Berbakti Anak Yang Jauh Dari Orang Tua
PERTANYAAN :
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Bagaimana cara saya berbakti kepada orang tua sedangkan saya dalam keadaan jauh dari orang tua , amalan apa yg bisa saya lakukan supaya bisa memenuhi bakti saya kepada beliau.. ?
(Dari Riski M Di Gresik Anggota Grup WA Bimbingan Islam N05 G-55)
Jawaban :
Bismillaah
وعليكم السلام ورحمة الله وبر كاته
Berbakti kepada orang tua atau dalam istilah syariatnya disebut Birrul Walidain secara bahasa artinya kebaikan dan keutamaan. Adapun secara istilah syariat maknya adalah ; Berbuat baik kepada kedua orang tua. (Mu’jam Lughatil Fuqoha’ : 84)
Dari maknanya kita memahami bahwa perbuatan apa saja yang termasuk berbuat baik kepada orang tua serta memasukkan kebahagiaan ke dalam hati keduanya maka itu adalah bentuk bakti kepada keduanya.
عن عبدالله بن عمرو رضي الله عنهما قال: جاء رجل إلى النبي  يبايعه على الهجرة، وترك أبويه يبكيان، فقال: ارجع إليهما وأضحكهما كما أبكيتهما
“Dari Abdulah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma berkata ; Telah datang seorang lelaki kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam untuk membaiat beliau dalam hijrah sementara ia meninggalkan kedua orang tuanya dalam keadaan menangis, maka Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Kembalilah engkau kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menang
Is”. (HR Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 8 dishahihkan oleh Imam Al-Albani dalam Silsilah Ahadits Ash-Shahihah : 2898).
Orang tua akan senang jika anaknya yang berada di perantauan sering menelpon sekedar menanyakan kabar kesehatannya, menanyakan sawah dan ladangnya, menanyakan keadaan tetangganya di kampung, menanyakan masa kecilnya.
Orang tua akan bahagia jika si anak terkadang mengirimkan hadiah berupa barang yang disukainya. Orang tua akan berbangga diri ketika mendengar cerita dari karib kerabatnya bahwa anaknya suka bersilaturrahim kepada mereka. Hati orang tua akan berbunga-bunga jika sesekali si anak pulang mengunjungi keduanya di waktu-waktu liburan.
Orang tua akan berbinar mata dan hatinya mendengar tutur kata lemah lembut dari si anak. Orang tua akan salut kepada si anak yang diam memperhatikan petuah dari orang tua yang kadang disampaikan dengan nada emosi. Tahan rasa sakit hati karena ucapan orang tua, jangan sampai sakit hati kita menjerumuskan kita ke dalam hinanya jurang kedurhakaan, naudzubillah min dzalik.
Diantara bentuk bakti kita kepada orang tua yang jauh adalah melunasi hutang-hutangnya, membayarkan fidyah jika sudah tak mampu puasa, membayarkan kifarat semua sesuai dengan kemampuan kita dan Allah tidak membebani hamba-Nya di luar batas kemampuannya
Ketika teringat oleh kita perbuatan dan ucapan orang tua yang menyakitkan hati kita, hendaknya kita mengingat jasa-jasa baik keduanya yang tak akan mampu untuk kita membalasnya. Dan hendaknya kita mengingat ayat-ayat serta hadis-hadis yang memerintahkan kita untuk mencintai, menghormati serta menyayangi orang tua kita. Kemudian doakan kebaikan bagi orang tua kita di dunia dan akhirat, cintai mereka sepenuh hati agar Allah juga mencintai kita.
Jangan pernah kita membuat perhitungan untung dan rugi ketika kita berusaha menyenangkan hati orang tua. Karena jika orang tua bahagia karena bakti anaknya kepadanya, ia akan berdoa dengan doa yang mustajab untuk kebaikan anaknya di dunia dan akhirat. Semua akan terbayar lunas di dunia dan akhirat, disebutkan dalam sebuah riwayat :
عَنْ مُحَمَّدُ بْنُ سِيْرِيْنَ قَالَ بَلَغَتِ النَّخْلَةُ عَلَى عَهْدِ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَلْفَ دِرْهَمٍ، فَعَمَدَ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ إِلَى نَخْلَةٍ فَنَقَرَهَا وَأَخْرَجَ جُمَّارَهَا فَأَطْعَمَهَا أُمَّهُ فَقَالَ لَهُ مَا حَمَلَكَ عَلَى هَذَا ..؟ وَأَنْتَ تَرَى النَّخْلَةَ قَدْ بَلَغَتْ أَلْفًا فَقَالَ إِنَّ أُمِّيْ سَأَلَتْنِيْهِ وَلاَ تَسْأَلُنِيْ شَيْئًا أَقْدِرُ عَلَيْهِ إِلاَّ أَعْطَيْتُهَا – رواه الحاكم
“Dari Muhammad bin Sirin berkata : Pada zaman Ustman bin Affan radhiyallahu ‘anhu harga pohon kurma pada saat itu mencapai 1.000 dirham. Saat itu usamah bin zaid melubangi pohon kurma yang di belinya dan mengeluarkan jantung pohon kurma-nya (empol- bahasa jawa) dan di berikan kepada ibunya sebagai makanan. Kemudian Muhammad bin Sirin berkata ; Wahai Usamah apa yang membuatmu melakukan hal ini ? sedangkan engkau tahu bahwa harga kurma ini senilai 1.000 dirham ..!. Usamah bin Zaid berkata : Sesungguhnya ibuku meminta jantung pohon kurma kepadaku. Dan tidaklah ibuku meminta sesuatu yang aku kuat untuk membelinya kecuali aku akan memberikannya”. 

Comments

Popular posts from this blog

Masa masa Smk

SMK 'Masa di mana aku masih mengenakan seragam putih abu-abu yang bau matahari. Masa yang tak pernah bisa dengan mudah aku lupa, tempatku bersua dengan para sahabat yang sekarang sudah menjalani hidupnya sendiri-sendiri. Masa di mana aku mulai mengenal cinta, yang kujalani dengan malu-malu namun tak kurang tulusnya. Dan satu hal yang selalu lekat di dalam lingkar kepala, gedung sekolah – tempat segala sudutnya menyimpan ragam cerita. Ah, andai saja aku bisa sekali lagi mencecap masa itu. Hati ini sudah benar-benar rindu. Halo, gedung sekolahku. Apa kabarmu? Dalam pikiranku ada kenangan yang bersenyawa dengan rindu gedung Smk via majalahouch.com Masihkah kamu berdiri gagah, menyambut hujan dan terik matahari dengan tak peduli? Atau justru cat biru tuamu luntur terkelupas, perlahan-lahan, namun pasti? Advertisement Dan masih adakah corat-coret hasil karya murid jahil yang ada di belakang badanmu? Maklumi saja tingkah mereka, itu hanya untuk sementara. Mereka hanya ingin se...

Islam Tanpa Pacaran

Menikah Tanpa Pacaran dalam Islam Menikah tanpa pacaran? Kok bisa? Sepertinya begitulah yang akan ditanyakan sebagian besar anak muda masa kini apabila mendengar ada pasangan yang menikah tanpa melewati proses pacaran terlebih dulu. Bagi kebanyakan orang, istilah pacaran setelah menikah adalah hal yang sulit dibayangkan. Mana mungkin menikah dengan orang yang tidak berpacaran dengan kita, yang berarti tidak kita kenal dengan baik, apalagi kenal dekat. Bahkan bertemu saja mungkin belum pernah sama sekali. Lalu, apakah orang yang berpacaran lebih dulu sebelum menikah mempunyai jaminan bahwa rumah tangganya akan berjalan dengan baik? Jelas, belum tentu. Banyak faktor yang terlibat dalam suatu rumah tangga, jadi bahkan orang yang berpacaran sebelumnya pun bisa menemui masalah ketika memasuki gerbang pernikahan. Banyak juga kasus pasangan yang bercerai padahal sebelumnya sudah berpacaran selama bertahun – tahun.Banyak orang yang tidak mau mengambil resiko untuk menikah tanpa mengen...

Takdirku Ada pada-Mu

Takdirku Ada Pada-Mu              Takdir setiap manusia ada di tangan sang pencipta. Kaya, miskin, sederhana, kesehatan, bahkan umur pun siapa yang tahu kapan datangnya. Semua hal itu hanya diketahui oleh yang Maha Kuasa.           Seperti yang akan saya tuturkan dalam cerita kehidupan seorang wanita yang sangat tegar dalam menghadapi kenyataan pahit yang datang silih berganti menghampirinya.           Di suatu perumahan elit, tinggallah suatu keluarga kecil,  yaitu keluarga Pak Hartono. Pak Hartono bekerja sebagai pegawai perusahaan swasta bonafid yang punya posisi strategis, manajer keuangan. Beliau memiliki lima orang anak, dua orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan. Yang pertama bernama Rena, kemudian Tenri, Anne, Aril, dan Anca. Dan seorang istri yang soleha yaitu ibu Rahma.      ...