Skip to main content

Sahabat Terbaik Smp


Putih Biru, Masa Dimana AKu Menemukan Sahabat Sejati Khair  Pendidikan


SMP – Masa studi yang paling indah yaitu masa-masa seragam putih biru. Masa ini menginatkan kembali arsip atau kenagan yang telah hampir hilang di pikiranku.


Aku dulu sekolah di SMP Negeri 15 Samarinda Ya, aku menempuh studi disini selama 3 tahun, sama halnya dengan teman lainnya.

Di masa ini sungguh banyak cerita dan kisah yang patut ku ceritakan ke teman sekalian. Dimana masa ini masa yang sedang tumbuhnya benih-benih cinta dan emosi yang tidak stabil.

Setelah lulus sekolah dasar, aku pun melanjutkan studi ke sekolah menengah pertama. Awalnya orangtuaku sangat menginginkan aku sekolah di SMP Negeri 15 samarinda ,ya bisa dibilang sekolah ini adalah sekolah favorit pada masa itu.

Karena pada saat itu aku pun masih lugu dan tidak tahu mengenai deskripsi  dari berbagai macam sekolah negeri. Ya aku mengikuti keinginan orangtua. Mendaftarlah aku di sekolah tersebut, besar harapan orangtua agar kiranya aku bisa masuk di sekolah favorit tersebut.

Dengan berbekal SKHU dan NEM yang ada ku pegang, kami menulis list pendaftaran. Satu minggu aku menunggu pengumannya. Deg-degkan pastinya, ya coba bayangkan bocah  ingusan mendaftar diri di sekolah favorit, lulus enggak yaa.

Itulah yang selalu ku pikirkan setiap saat. Hehe. Pengumumanpun tiba, aku lihat dengan seksama dari atas sampai bawah. Aku perhatikan satu persatu no urut dan nama. Dengan rasa penyeselan dan letih yang sangat aku tidak diterima.

Mungkin belum takdir aku kali ya masuk sekolah begituan. Kami pun pulang dan berdiskusi dengan orangtua, hingga akhirnya mamaku memutuskan aku sekolah di SMP YPK.



Perjalanan kisah hidupku pun dimulai. Sewaktu SMP aku tidaklah segemuk sekarang ini. Masa SMP ini banyak ku temukan orang-orang hebat dan menginspirasi. Serta juga aku menemukan sahabat pertama dan cinta pertama (cinta monyet). Hehe.

Aku duduk di kelas VII-D, pada saat itu wali kelasku adalah buk Jamilah. Ibu ini sangat baik dan perhatian. Sangat Jarang aku mendengar perkataan yang jelek dari ibu ini.

Dan begitu juga materi pelajaran Bahasa Indonesia yang diberikan beliau kepada kami. Tak satupun dari kami yang tidak paham dengan penjelasan yang diberikan. Dibangku ini juga aku mulailah tumbuh benih cinta, ya bisa dikatan emosi aku pada saat itu belum stabil dan itu sejenis cinta monyet lah, haha.

Ada satu teman ku yang kami selalu memperebbutkan posisi peringkat di kelas. Kalau aku mendapatkan peringkat dua ya di peringkat satu. Hingga akhirnya kompetisi prestasi ini bernagkit sampai kami duduk di kelas dua. Masa-masa kelas VII ini aku tidaklah sekatif kelas dua, aku sering berada di kelas dan sangat jarang ke kantin.

Aku mulai banyak mengenal lingkungan sekitar sekolah sejak duduk di bangku kelas VIII. Di kelas ini pertumbuhan sosial aku terbentuk, selain aku dapati sahabat sejati. Baca  selengkapnya disini Sahabat, Jangan Letih Menasehatiku .

Aku sangat aktif di ekskul pramuka. Dari pramuka  ini pelajaran banyak didapat, persahabatan, kekompakan, kedisplinan, tanggungjawab dan percaya diri dalam segala hal.

Pelajaran berharga tersebut ku dapati dari sosok seorang guru (red-kakak pembina) yang menginspirasi. Secara perlahan-lahan karakter aku terbentuk. Teman-teman yang baik pun banyak ku dapati di ekskul ini.

Benarlah apa yang dikatakan Imam Syafi’i , “Jika engkau mempunyai teman yang membantumu dalam ketaatan, maka ertakanlah peganganmu padanya.akhirnya menjadi kenangan monokrom.


Tiga tahun telah kita bersama
Jalani kisah yang indah
Bersama t'lah di lalui semua


Suka duka t'lah kita rasa ...

Bagiku kau teman terbaikku
Tempatku tuk berbagi luka
Walau kini kurasa aku resah
Kar'na kita akan berpisah ...

S'lamat tinggal teman-temanku
Kita berpisah untuk selamanya
Ingatlah pabila bertemu nanti
Mohon jangan lupakan aku

S'lamat tinggal teman-temanku
Kita berpisah untuk selamanya
Tak mungkin lagi kita kan bersama
Mohon jangan lupakan aku ...

Beribu hari t'lah kulewati
Beribu kisah t'lah kujalani
Namun takkan kutemukan lagi
Kenangan indah saat bersama

Bagiku kau teman terbaikku
Tempatku tuk bebagi luka
Walau kini kurasa aku resah
Kar'na kita akan berpisah ...
Tiga tahun telah kita bersama



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Masa masa Smk

SMK 'Masa di mana aku masih mengenakan seragam putih abu-abu yang bau matahari. Masa yang tak pernah bisa dengan mudah aku lupa, tempatku bersua dengan para sahabat yang sekarang sudah menjalani hidupnya sendiri-sendiri. Masa di mana aku mulai mengenal cinta, yang kujalani dengan malu-malu namun tak kurang tulusnya. Dan satu hal yang selalu lekat di dalam lingkar kepala, gedung sekolah – tempat segala sudutnya menyimpan ragam cerita. Ah, andai saja aku bisa sekali lagi mencecap masa itu. Hati ini sudah benar-benar rindu. Halo, gedung sekolahku. Apa kabarmu? Dalam pikiranku ada kenangan yang bersenyawa dengan rindu gedung Smk via majalahouch.com Masihkah kamu berdiri gagah, menyambut hujan dan terik matahari dengan tak peduli? Atau justru cat biru tuamu luntur terkelupas, perlahan-lahan, namun pasti? Advertisement Dan masih adakah corat-coret hasil karya murid jahil yang ada di belakang badanmu? Maklumi saja tingkah mereka, itu hanya untuk sementara. Mereka hanya ingin se...

Islam Tanpa Pacaran

Menikah Tanpa Pacaran dalam Islam Menikah tanpa pacaran? Kok bisa? Sepertinya begitulah yang akan ditanyakan sebagian besar anak muda masa kini apabila mendengar ada pasangan yang menikah tanpa melewati proses pacaran terlebih dulu. Bagi kebanyakan orang, istilah pacaran setelah menikah adalah hal yang sulit dibayangkan. Mana mungkin menikah dengan orang yang tidak berpacaran dengan kita, yang berarti tidak kita kenal dengan baik, apalagi kenal dekat. Bahkan bertemu saja mungkin belum pernah sama sekali. Lalu, apakah orang yang berpacaran lebih dulu sebelum menikah mempunyai jaminan bahwa rumah tangganya akan berjalan dengan baik? Jelas, belum tentu. Banyak faktor yang terlibat dalam suatu rumah tangga, jadi bahkan orang yang berpacaran sebelumnya pun bisa menemui masalah ketika memasuki gerbang pernikahan. Banyak juga kasus pasangan yang bercerai padahal sebelumnya sudah berpacaran selama bertahun – tahun.Banyak orang yang tidak mau mengambil resiko untuk menikah tanpa mengen...

Takdirku Ada pada-Mu

Takdirku Ada Pada-Mu              Takdir setiap manusia ada di tangan sang pencipta. Kaya, miskin, sederhana, kesehatan, bahkan umur pun siapa yang tahu kapan datangnya. Semua hal itu hanya diketahui oleh yang Maha Kuasa.           Seperti yang akan saya tuturkan dalam cerita kehidupan seorang wanita yang sangat tegar dalam menghadapi kenyataan pahit yang datang silih berganti menghampirinya.           Di suatu perumahan elit, tinggallah suatu keluarga kecil,  yaitu keluarga Pak Hartono. Pak Hartono bekerja sebagai pegawai perusahaan swasta bonafid yang punya posisi strategis, manajer keuangan. Beliau memiliki lima orang anak, dua orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan. Yang pertama bernama Rena, kemudian Tenri, Anne, Aril, dan Anca. Dan seorang istri yang soleha yaitu ibu Rahma.      ...